Inkubator Universitas Airlangga (ATAVI) menggelar acara Halal Bi Halal pada Kamis (25/4/2024) di ruang Majapahit, ASEEC Tower di Kampus B Universitas Airlangga. Para tenant, para undangan yang terdiri dari Unit-unit dibawah UNAIR serta ada beberapa pihak undangan dari Bank BSI cabang klampis, Bank BSI cabang Unair, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Jatim, Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS), PT. Dharma Putra Airlangga (DPA), Airlangga Global Traveling (AGT), Pusat Halal Unair.
Acara tersebut didahului dengan pembukaan sesi pemaparan sharing materi yang bertajuk Ekspansi Cerdas : Menavigasi Penambahan Modal untuk Pertumbuhan Bisnis dengan narasumber Ibu Ria Zia Ulfah S.Keb sebagai direktur utama  PT Bayi Bunda Hebat (Bayi Bunda) yang merupakan salah satu tenant binaan dari Inkubator Universitas Airlangga (ATAVI) yang telah exit dan memiliki beberapa cabang usaha.

Selain sesi tanya jawab beberapa tenant binaan inkubator atavi mengadakan sharing session terkait kendala, permasalahan, dinamika dalam dunia usaha di bidang masing-masing. Setelah acara tersebut ditutup oleh ibu Dr. Achsania Hendratmi, SE., M.Si. selaku manajer dari ATAVI untuk mempersilahkan sesi foto bersama dan dilanjut dengan ramah tamah.

Berikut ini beberapa foto kegiatan acara tersebut
HALAL BI HALAL ATAVI

Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) gelar workshop urgensi sertifikasi produk halal pada Kamis (21/3/2024). Hadir sebagai narasumber Ketua Harian Halal Institute, S.Si M.IP. juga sebagai Direktur Utama PT Lembaga Sertifikasi Porfesi Halal Indonesia.

Pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal pada 17 Oktober 2024 mendatang, menjadi landasan workshop ini terselenggara. Kegiatan itu bertujuan mengedukasi pelaku bisnis rintisan sesuai amanat UU No 2 tahun 2022. UU tersebut mewajibkan produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di wilayah Indonesia untuk bersertifikat halal.

SJ Arifin menerangkan, sertifikat halal merupakan pengakuan halal suatu produk berdasarkan fatwa halal tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bentuk realisasi UU No 2 tahun 2022 tersebut, Indonesia membangun Jaminan Produk halal (JPH).

“Kata wajib di UU no 2 tahun 2022 ini, membuktikan pemerintah berani untuk membangun sistem jaminan produk halal” ujar Arifin.

Arifin menjelaskan sertifikasi halal dapat memberikan kepastian ketersediaan produk halal bagi konsumen, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memenuhi mandatory halal dari pemerintah. Bagi konsumen di indonesia sendiri umumnya akan melihat logo halal suatu produk sebelum membeli.

“Dengan adanya sertifikasi halal negara itu menjamin produk itu halal,” ungkapnya.

Arifin melanjutkan bukan hanya negara-negara islam yang mengejar sertifikasi halal melainkan juga negara islam minoritas pun mengejar sertifikasi halal. Salah satunya Kanada, negara itu mendatangkan penguji dari Indonesia untuk sertifikasi produk halal mereka. Hal ini dikarenakan kesadaran akan tingginya pasar konsumen muslim di Indonesia.

“Dampak mandatory ini luar biasa, bukan hanya ke dalam namun juga keluar,” Lanjutnya.

Rencana kedepan, Badan Produk Jaminan Halal akan melakukan sertifikasi halal secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan tahun 2024 khusus produk makanan dan minuman serta jasa dan hasil penyembelihan. Tahap kedua akan berlangsung pada tahun 2026 yang berfokus pada obat-obatan, kosmetik, produk kimia bahkan produk seperti perhiasan, perbekalan rumah dan alat kesehatan. Kemudian, tahap ketiga pada tahun 2029 hingga 2034 akan berfokus pada obat bebas, keras dan alat kesehatan kategori C dan B.

Kebijakan itu diambil karena pemerintah sadar jika dilakukan serentak dalam satu tahap, hal ini tidak akan terealisasi dengan baik. “Pemerintah sadar, mandatory ini tidak dapat dilakukan serentak,” imbuhnya.

Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) diundang oleh Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) sebagai tenant dalam pameran yang terkemas dalam bentuk workshop ini bertajuk “Festival HKI 2024” yang dilaksanakan pada Kamis (29/2/2024). Acara ini dilaksanakan di  Lantai 5, Ruang Sriwijaya, ASEEC Tower, Kampus B Dharmawangsa. Tema Workshop kali iniyaitu “HKI, Merek, dan Desain Produk” .

 

Universitas Airlangga  (Unair) sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia memiliki peranan penting untuk memajukan start up berbasis teknologi . UNAIR melalui Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) berupaya meningkatkan perusahaan start up berbasis teknologi di lingkungan Unair yang inovatif dan mempunyai daya saing industri dalam negeri yang kuat.

Wirausaha baru (start up) dapat berperan penting dalam perekonomian. Peran startup berbasis teknologi penting di tengah rendahnya kapasitas industri lokal yang mapan untuk mengadopsi hasil riset lembaga penelitian dalam negeri atau hasil riset perguruan tinggi. Peningkatan jumlah dan kualitas perusahaan start up berbasis teknologi dapat diakselerasikan melalui peran sinergis para stakeholder yang memiliki peran penting untuk dapat menumbuhkembangkan dan menggerakkan perekonomian Indonesia dengan cara menggiatkan dan melakukan komersialisasi teknologi hasil riset.

Hal tersebut seperti tuturan ketua BPBRIN Unair Prof. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono S.E. M.Si. “Kami mendorong mahasiswa dan alumni dalam peningkatan rangking UNAIR di tingkat dunia dengan mengadakan seleksi Start Up Bootcamp ini.”

BPBRIN melalui ATAVI (Airlangga Startup and Innovation) menyelenggarakan kegiatan seleksi Airlangga Startup Camp  pada tanggal 15 -17 Februari 2024 bertempat di Airlangga Sharia & Entrepreneurship Education Center (ASEEC) Tower Kampus B UNAIR sebagai upaya tersebut. “Diharapkan seleksi ini mampu mendapatkan start up berbasis teknologi yang berkualitas dari alumni dan mahasiswa.” Sambung Nafik.

Rangkaian kegiatan ini akan dilakukan selama 3 Hari . “Peserta Airlangga Start Up Camp terdiri dari mahasiswa dan alumni di lingkungan UNAIR yang memiliki start up berbasis tekonologi.” Sambung Dr. Ari Prasetyo sekertaris BPBRIN.

 

Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar pameran Airlangga Education Expo (AEE) di Airlangga Convention Center selama tiga hari mulai 1-3 Februari 2024.

Pameran berlangsung dengan berbagai rangkaian acara mulai dari dialog interaktif, info session fakultas, talkshow seputar UNAIR.

AEE 2024 mengusung tema SMART journey to EXCELLENT Future dengan menyediakan beragam kegiatan, yaitu:

  • Information Booth.
  • Performance.
  • Golden Tiket.

Acara dibuka oleh Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., “Pada tahun akademik 2024/2025 ini UNAIR akan menerima sebanyak 9000 mahasiswa baru untuk program D3, D4 dan S1. Nantinya jika ada siswa yang berprestasi di bidang non Akademik maka berhak mendapatkan kesempatan untuk bergabung menjadi mahasiswa Universitas Airlangga, dengan melalui beberapa pertimbangan akademiknya” ujar Prof Nasih.

Prof. Nasih juga membagikan Golden Ticket bagi siswa siswi yang beruntung dan lolos kualifikasi nilai akademik di SMA nya untuk otomatis menjadi mahasiswa UNAIR.

Pada acara tersebut, setiap fakultas maupun unit berlomba-lomba menyajikan tampilan booth dengan maksimal agar menarik dan menambah refrensi siswa-siswi SMA Se-Surabaya untuk berkunjung ke booth . Salah satu peserta booth yaitu dari kami yaitu Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN).

Booth BPBRIN telah menyediakan aneka games yang seru yaitu Wheel of Gift, di booth kami juga menampilkan beberapa produk inovasi teaching industry yaitu, Diabetkol, Glukosamine, BHA, Cangkang Kapsul, Meditea, Stem Cell Pruallure-Gfx Secret, Sativa, Skinnolaser, Dentolaser, Vaksin Merah Putih dan beberapa dari tenant inkubator yaitu Lama-lama.id, Kopi Jayanira, DiBi Bronie dan Lomeal.

 

Selain pameran, AEE juga dimeriahkan oleh musisi nasional Coldiac yang menghibur peserta yang hadir.

Pada akhir acara booth BPBRIN menyabet juara ke-5 sebagai booth terbaik pada gelaran Airlangga Education Expo.

 

Sekretaris Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Dr. Ari Prasetyo, SE., M.Si., menerima kunjungan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) yang diketuai oleh Kuwata Tetsuya, pada hari Rabu, 24 Januari 2024, bertempat di ruang rapat Gedung Lembaga Ilmu Hayati, Teknik, dan Rekayasa (LIHTR) Kampus C.

Pada kunjungan ini, JICA membicarakan mengenai kerja sama antara BPBRIN dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam “Pengumpulan Data dan pengkajian terkait Science Techno Park yang ada di Universitas”

Selain pemaparan di gedung LIHTR, para rombongan JICA pun sempat meninjau lokasi semua teaching mulai dari Teaching Industry Kapsul Rumput Laut yang memproduksi cangkang kapsul rumput laut,bha dan glukosamin, Teaching Industry LIHTR yang memproduksi Excelzyme dan Inkubator Bisnis unair yang menaungi para startup bisnis.

 

Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) telah melakukan Rapat Kerja antar Satuan Usaha Akademik (SUA) dan Satuan Usaha Komersial (SUK) pada Selasa (19/12/2023) di Ruang Kutai Martadipura lantai 10, ASEEC Tower Kampus B Universitas Airlangga.

Rapat kali ini menjadi moment untuk menyatukan arah gerak para Holding University supaya tercipta iklim yang baik untuk menunjang Universitas Airlangga sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum. Dilain itu melihat progres dan perkembangan dari Badan Usaha milik UNAIR selama setahun.

Sambutan Raker oleh Direktur Keuangan 

 

Acara ini dibuka oleh Direktur Keuangan Dr. Ardianto SE., M.Si., Ak., CMA., CA. dan dilanjutkan presentasi dari tiap perwakilan Satuan Usaha Akademik dan Satuan Usaha Komersial.

Dalam mencapai visi bersama, perlu dipertimbangkan pengembangan berbagai inisiatif, termasuk potensi kerjasama di segala bidang, yang dapat menjadi faktor penting untuk memperluas dampak positif terhadap ekosistem universitas.

Adapun peserta dari Satuan Usaha Akademik dan Satuan Usaha Komersial tersebut adalah :

  1. Stem Cell
  2. Apotek Farmasi Airlangga
  3. Unit Layanan Pengujian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (ULP)
  4. Teaching Farm FKH Universitas Airlangga
  5. Unit Pengujian Veteriner dan Analisis Pakan-Universitas Airlangga (UPVETAP)
  6. Pusat Bahasa
  7. Asrama Mahasiswa
  8. Airlangga Global Traveling (PT. AGT)
  9. PT Inovasi Bioproduk Indonesia (Inobi)
  10. Dharma Putra Airlangga (DPA)

Inkubator Bisnis Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) menerima kunjungan perwakilan dari Airlangga Global Engagement (AGE) Universitas Airlangga (Unair) mendampingi Student Inbound Officer Airlangga Hubs pada Rabu (10/01/2024). Kunjungan tersebut dilaksanakan di Ruang Kahuripan 305 Kampus C Universitas Airlangga.

Rombongan mahasiswa asing dari Student Inbound Officer Airlangga Hubs yang berjumlah tujuh orang mengunjungi BPBRIN untuk saling belajar mengenai proses pengelolaan dan bisnis yang merupakan inkubasi dari Inkubator Unair atau Airlangga Startup and Innovation (ATAVI).

Diskusi dan pengenalan Program Inkubator

Sekretaris BPBRIN Unair, Dr. Ari Prasetyo, SE., M.Si., mengucapkan terimakasih atas kunjungan dari teman-teman AGE dan Student Inbound dengan harapan bahwa ATAVI dapat membangun dan memajukan Startup yang ada di Unair, melalui pembinaan dan pelayanan yang diberikan oleh masing-masing pihak. Semoga Mahasiswa dari AGE bisa banyak belajar dan menjadi salah satu mitra Inkubator Unair.

Lalu untuk penjelasan terkait program dan kegiatan yang dilakukan dijelaskan oleh Dr. Achsania Hendratmi, SE., M.Si selaku koordinator Bidang Inkubator Bisnis  Beliau kemudian memberi gambaran mengenai program-program yang dijalankan oleh ATAVI saat ini. Sebagai sebuah Inkubator, ATAVI berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk tenant supaya nyaman dan berkembang, bentuk pelayanan yang diberikan Inkubator Bisnis dan Teknologi kepada tenant yang dibina meliputi kantor yang didalamnya terdapat fasilitas dan infrastruktur, mentoring dan consulting, workshops, assesments, linkage dan networking.

Kunjungan tersebut difokuskan untuk melakukan best practice dalam sejumlah hal terkait urusan pengembangan bisnis dari startup. Hal-hal yang dibahas di antaranya tentang keikutsertaan startup mulai dari proses sosialisasi, recruitment startup, bootcamp, business matching, Focus Group Discussion (FGD), Workshop dan Expo. Kesemuanya yang diharapkan memiliki tujuan akhir (business exit strategy) dari startup yang siap berkompetisi di pasar.