“Elevate Together: Unleashing Collective Synergy for Strategic Collaboration”

Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPRIN) Universitas Airlangga menampilkan deretan produk inovatifnya melalui Airlangga Startup Summit Innovation Expo (ASSIE).

Pameran yang bertemakan“Elevate Together: Unleashing Collective Synergy for Strategic Collaboration”” berlangsung di Main Atrium Grand City Mall Surabaya yang dimulai sejak Jumat (1/12/2023) dan berlangsung selama 3 hari hingga berakhir di hari, Minggu (3/12/2023) malam.

Business Matching

Acara tersebut memamerkan produk inovasi program matching fund Kedaireka, inovasi teknologi motor listrik dari FTMM Unair, robot Raisa hasil kolaborasi Unair dan ITS yang sempat viral pada saat pandemi Covid-19 lalu, produk ekonomi dan bisnis hingga hasil riset terkait biomolekular dan penyakit. Selain itu terdapat proses Business Matching yang dilaksanakan merupakan tahap awal komunikasi bisnis antara Tenant dengan Mitra bisnis atau Investor potensial, melalui pencocokan “matching” untuk mencapai suatu kesepakatan dan komitmen bisnis.

Seminar Startup Inkubator Bisnis merupakan acara kewirausahaan Startup yang  diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Bisnis Rintisan Dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga (UNAIR).  Workshop ini dilangsungkan di Ruang Sriwijaya, ASEEC Tower, Kampus B Dharmawangsa UNAIR pada hari Rabu (20/12/2023), yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menambah wawasan, kompetensi dan keahlian pada bidang startup utamanya startup yang dibina oleh bidang Inkubator Bisnis BPBRIN sebanyak lebih dari 200 peserta.

Kegiatan ini dibuka oleh sambutan Kepala BPBRIN yaitu Prof. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono S.E., M.Si. beliau menyampaikan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah agar antar usaha startup saling kenal dan membantu, menekankan pada networking yang baik. Selain itu, para pelaku startup bisa dibantu untuk mengurus perizinan terkait badan hukum usaha, Merk, HAKI atau lembaga bisnis melalui Inkubator Bisnis UNAIR.
“Bahwa Wirausaha itu selain mempunyai mental yang kuat , tidak ada proses yang instan dalam menjalani bisnis, jika jatuh maka bangkit lagi gitu terus prosesnya”, ucap Prof nafik. Beliau menekankan pada strategi pertumbuhan usaha yang berkaitan pengembangan pasar dan kolaborasi, khususnya antar startup.

Penyampaian materi Aspek Hukum oleh Prof Mas Rahmah

Materi yang relevan

Agenda kali ini mengundang pembicara yang merupakan para pakar di bidang kewirausahaan dari Unair sendiri yang telah malang melintang yaitu Dr Achsania Hendratmi SE. M.Si yang mengisi materi terkait pelaporan Keuangan secara terstruktur dan sistematis, bahwa beliau menekan kan laporan keuangan haruslah terstruktur dan sistematis “Minimal ada 3 lah laporan keuangan, Laporan Rugi-Laba, Laporan Arus Kas (Cash Flow) dan Neraca” beliau juga menjelaskan bahwa bisnis kita harus berbeda bukan hanya sama seperti bisnis atau usaha yang konvensional yang hanya tahu untung terus dibuat kulakan, tapi harus jauh ke depan seperti menarik minat investor untuk ekspansi bisnis.

Selain Ibu Achsania, materi lain juga disampaikan oleh Prof. Dr mas Rahmah, S.H., M.H., L.L.M. terkait Aspek Hukum dan Kepatuhan, dalam materi yang disampaikan oleh beliau yaitu mengatakan bahwa Semua kegiatan Bisnis tidak terlepas dari Aspek Hukum, mulai dari Badan Usaha, Merk, Hak Cipta dan HAKI, Perjanjian kepada supplier, perjanjian kepada mitra bisnis dan sebagainya.

Selanjutnya ada pemateri dari Daruti Dinda Nindarwi, S.Pi., M.P. yang memaparkan materi terkait pengukuran kinerja dan Metrik. yaitu beliau menjelaskan gimana caranya menetapkan dan mengukur “Key Performance Indicators” atau biasa disebut KPI lalu bagaimana menetapkan analisis data dan laporan kinerja lalu terkait Evaluasi efektivitas strategi bisnis.

Lalu yang terakhir ditutup oleh pemateri yang merupakan salah satu pengajar kuliah bisnis di FEB Universitas Airlangga yaitu Dr. Ari Prasetyo, S.E. M.Si. terkait pengembangan tim dan kepemimpinan yaitu bagaimana mengelola tim yang efektif membangun budaya perusahaan dan bagaimana tipe kepemimpinan yang ideal. program semacam ini dilaksanakan demi untuk meningkatkan kualitas start up binaan dan memberikan pendampingan dalam mengelola usaha atau bisnis yang dijalankan untuk tetap eksis dikemudian hari.

 

 

 

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Perbendaharaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit mengundang Bapak/Ibu peneliti di lingkungan Universitas Airlangga untuk mengajukan usulan proposal paling lambat tanggal 18 Februari 2022 melalui https://program-riset.bpdp.or.id/ dan dikirimkan ke email info@bpbrin.unair.ac.id. untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi staf kami Toni Prasetyo (081475505043) dan Bagus Prasetyo (081235411477).
Pengumuman dan Panduan Teknis Proposal bisa di download di

#universitasairlangga #unairhebat #bpbrinunair #proposalpendanaan

 

 

 

Inkubator Bisnis dan Teknologi yang dikelola Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga ditunjuk oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk melaksanakan Program Kewirausahaan Sosial (Prokus). Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Mojokerto dengan melakukan pendampingan bagi keluarga penerima manfaat. Ceo Start Up yang ada di Inkubator Bisnis dan Teknologi juga ikut berpartisipasi sebagai mentor bagi keluarga penerima manfaat supaya para peserta mampu untuk mandiri dalam menjalankan usahanya dan terus berinovasi.

 

 

 

Universitas Airlangga dengan Direktorat Jendral Industri Agro Kementerian Perindustrian melakukan tanda tangan kerjasama terkait mesin produksi glukosamin.
Glukosamin merupakan bahan baku obat yang terbuat dari limbah udang, kepiting, dan lobster yang tergolong krustasea. Bahan baku yang berlimpah di Indonesia menjadi pendukung produksi glukosamin untuk terus berkembang dan bisa menekan angka impor glukosamin sebagai bentuk kemandirian. Teaching Industri Glukosamin, Sebagai salah satu teaching industri Universitas Airlangga dikelola oleh Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi.

 

 

 

Produk Inovasi BHA sudah memasuki tahun kedua Monitoring dan Evaluasi. Produk Inovasi dari peneliti Universitas Airlangga ini dapat dipergunakan sebagai sediaan pengisi tulang yang biokompatibel dan biodegradabel yang sekaligus adalah matriks pembawa antibiotika (sistem penghantaran obat) dan dapat menjadi solusi untuk kasus celah tulang akibat fraktur.

 

 

Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) pada akhir tahun ini banyak sekali mendapatkan kunjungan. Salah satu kunjungannya dari Universitas Brawijaya dan Universitas Islam Sultan Agung Semarang (25/11), dalam kunjungan yang berlangsung dari siang hingha sore hari tersebut disambut dengan baik oleh Ketua BPBRIN UNAIR Dr. Muhammad Nafik. Dalam kunjungan merupakan moment yang menarik karena BPBRIN mendapatkan kunjungan dari Universitas Negeri dan Swasta sekaligus, dalam bertukar ide untuk mengembangkan Universitas.

 

Rapat Kerja Satuan Usaha Akademik (SUA) dan Satuan Usaha Komersial (SUK) menjadi moment untuk menyatukan arah gerak para Holding University supaya tercipta iklim yang baik untuk menunjang Universitas Airlangga sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum.

 

 

Prisma Megantoro, S.T., M.Eng. sedang memperlihatkan PLTS yang berada di lantai paling atas dari Gedung Kuliah Bersama, dengan menggunakan tenaga Surya, PLTS tersebut sudah mampu untuk mengaliri listrik di lantai 9 dan 10 gedung tersebut, seperti terlihat pada foto di atas dua tim reviewers sedang memperhatikan dengan seksama hasil dari apa yang dikerjakan tim PLTS Universitas Airlangga. Tim PLTS dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program matching fund menggandeng Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sebagai mitra strategisnya. Monitoring dan evaluasi (27/11) yang dilaksanakan sangat membantu untuk terus mengawal kemajuan dari penelitian Universitas Airlangga.

 

 

Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Tercatat bahwa diabetes merupakan penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia. Terbatasnya pilihan terapi diabetes herbal mendorong Guru besar dan Profesor Fakultas Farmasi dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS, untuk meramu dan memformulasikan herbal antidiabetes bernama Diabetkol. Diabetkol  telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta telah mendapatkan sertifikat halal bersamaan dengan hal tersebut juga diberikan paten formulasi dan merk untuk produk diabetkol.

Produk Diabetkol berbahan ekstrak kulit buah manggis dan daun kumis kucing mampu menormalkan gula darah; menurunkan kolesterol; hingga menurunkan hipertensi. Bersama dengan HUT Universitas Airlangga ke 67 Produk Diabetkol diluncurkan dan telah tersedia diberbagai marketplace. Diluncurkannya Diabetkol saat HUT Universitas Airlangga sebagai sebuah kontribusi nyata bagi almamater.