BPBRIN berpartisipasi dalam pameran Kampoeng Kreasi yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa . Pameran ke 5 ini, bertempat di Area North Point Royal Plaza, Jl. A.Yani No. 16-18 Surabaya, sejak tanggal 2 – 5 Mei 2024.
BPBRIN mengajak para tenant inkubator bisnis untuk turut serta berpartisipasi dalam kegiatan pameran tersebut beberapa diantaranya adalah :
Gyarus,
Kopi Celup Gahwi,
Castuarine,
Vetpicurean,
Goolive,
Dibie Bronie,
Lamalama Indonesia
Serta selain produk inovasi BPBRIN juga mengajak stem cell untuk menawarkan pada pengunjung untuk tes kesehatan kulit wajah gratis beserta testing dari beberapa produk mereka yaitu : Gfs Secret dan Pruallure
Pada tahun 2024 ini, seluruh peserta yang ikut pameran telah terjamin dan memiliki sertifikasi halal, baik produk makanan dan minuman (mamin), serta produk produk kerajinan lainya, seperti handycraft hingga batik, dan fashion.
Inkubator Universitas Airlangga (ATAVI) menggelar acara Halal Bi Halal pada Kamis (25/4/2024) di ruang Majapahit, ASEEC Tower di Kampus B Universitas Airlangga. Para tenant, para undangan yang terdiri dari Unit-unit dibawah UNAIR serta ada beberapa pihak undangan dari Bank BSI cabang klampis, Bank BSI cabang Unair, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Jatim, Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS), PT. Dharma Putra Airlangga (DPA), Airlangga Global Traveling (AGT), Pusat Halal Unair. Acara tersebut didahului dengan pembukaan sesi pemaparan sharing materi yang bertajuk Ekspansi Cerdas : Menavigasi Penambahan Modal untuk Pertumbuhan Bisnis dengan narasumber Ibu Ria Zia Ulfah S.Keb sebagai direktur utama PT Bayi Bunda Hebat (Bayi Bunda) yang merupakan salah satu tenant binaan dari Inkubator Universitas Airlangga (ATAVI) yang telah exit dan memiliki beberapa cabang usaha.
Selain sesi tanya jawab beberapa tenant binaan inkubator atavi mengadakan sharing session terkait kendala, permasalahan, dinamika dalam dunia usaha di bidang masing-masing. Setelah acara tersebut ditutup oleh ibu Dr. Achsania Hendratmi, SE., M.Si. selaku manajer dari ATAVI untuk mempersilahkan sesi foto bersama dan dilanjut dengan ramah tamah.
Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) gelar workshop urgensi sertifikasi produk halal pada Kamis (21/3/2024). Hadir sebagai narasumber Ketua Harian Halal Institute, S.Si M.IP. juga sebagai Direktur Utama PT Lembaga Sertifikasi Porfesi Halal Indonesia.
Pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal pada 17 Oktober 2024 mendatang, menjadi landasan workshop ini terselenggara. Kegiatan itu bertujuan mengedukasi pelaku bisnis rintisan sesuai amanat UU No 2 tahun 2022. UU tersebut mewajibkan produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di wilayah Indonesia untuk bersertifikat halal.
SJ Arifin menerangkan, sertifikat halal merupakan pengakuan halal suatu produk berdasarkan fatwa halal tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bentuk realisasi UU No 2 tahun 2022 tersebut, Indonesia membangun Jaminan Produk halal (JPH).
“Kata wajib di UU no 2 tahun 2022 ini, membuktikan pemerintah berani untuk membangun sistem jaminan produk halal” ujar Arifin.
Arifin menjelaskan sertifikasi halal dapat memberikan kepastian ketersediaan produk halal bagi konsumen, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memenuhi mandatory halal dari pemerintah. Bagi konsumen di indonesia sendiri umumnya akan melihat logo halal suatu produk sebelum membeli.
“Dengan adanya sertifikasi halal negara itu menjamin produk itu halal,” ungkapnya.
Arifin melanjutkan bukan hanya negara-negara islam yang mengejar sertifikasi halal melainkan juga negara islam minoritas pun mengejar sertifikasi halal. Salah satunya Kanada, negara itu mendatangkan penguji dari Indonesia untuk sertifikasi produk halal mereka. Hal ini dikarenakan kesadaran akan tingginya pasar konsumen muslim di Indonesia.
“Dampak mandatory ini luar biasa, bukan hanya ke dalam namun juga keluar,” Lanjutnya.
Rencana kedepan, Badan Produk Jaminan Halal akan melakukan sertifikasi halal secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan tahun 2024 khusus produk makanan dan minuman serta jasa dan hasil penyembelihan. Tahap kedua akan berlangsung pada tahun 2026 yang berfokus pada obat-obatan, kosmetik, produk kimia bahkan produk seperti perhiasan, perbekalan rumah dan alat kesehatan. Kemudian, tahap ketiga pada tahun 2029 hingga 2034 akan berfokus pada obat bebas, keras dan alat kesehatan kategori C dan B.
Kebijakan itu diambil karena pemerintah sadar jika dilakukan serentak dalam satu tahap, hal ini tidak akan terealisasi dengan baik. “Pemerintah sadar, mandatory ini tidak dapat dilakukan serentak,” imbuhnya.
Peran Universitas Airlangga melalui Airlangga Startup and Innovation (ATAVI) dari BPBRIN melakukan sosialisasi dalam mendukung proses ekspansi bisnis rintisan mahasiswa dan cara membangun Start-Up. Acara tersebut diselenggarakan di dua tempat dan dua hari untuk hari pertama yaitu dimulai tanggal 19 Maret 2024 yang bertempat di Co Working Space Gedung Inkubator Bisnis lantai 2, Kampus B jalan Dharmawangsa No.33, dan untuk har keduanya bertempat di Ruang 300, Gedung Kahuripan lantai 3, Kampus C UNAIR. Tak hanya melakukan sosialisasi saja, tim Inkubator juga turut membuka program inkubasi bisnis yang akan ditutup pendaftarannya pada tanggal 31 Juli mendatang.
“Bisnis ini ibarat bayi jadi perlu diinkubasi agar bertumbuh kembang baik sebagaimana mestinya dan jangan takut untuk berbisnis. Ingat bisnis yang baik adalah bisnis yang bisa berjalan dan turut menyelesaikan permasalahan di masyarakat bukan hanya mengejar profit,” ujar Dr Achsania Hendratmi SE MSi selaku manager ATAVI, saat menjelaskan program inkubasi bisnis dari Inkubator UNAIR.
Inkubator UNAIR sendiri menyediakan berbagai program pengembangan bisnis untuk beberapa tenant yang dinaungi. Selain coaching, penyediaan kantor perusahaan sampai dengan pencarian investor (business matching) turut difasilitasi oleh mereka.
Sharing Session CEO Inkubasi Bisnis UNAIR
Tak hanya sekadar sosialisi Start-Up tim Inkubator juga turut mendatangkan CEO asal UNAIR yang turut masuk dalam salah satu tenant inkubasi. Mereka ialah Rama Arge Frismana CEO dari PT Vettalk Indonesia Group (VetTalk), Sely Novita CEO dari PT Wifery Sejahtera Indonesia (Teman Menyusui) yang mengisi acara pada hari pertama serta Dillon Arie Lesmana CEO dari PT Sae Kultura Indonesia (Jayanira) dan Ilham Ahmad Kamil CEO dari PT Hidata Teknologi Digital (HiData) yang mengisi pada hari kedua.
“Tidak bisa bisnis itu hanya bisnis aja tapi entitasnya juga harus bisa dipertanggungjawabkan. Teman-teman harus bersyukur sekarang ada bantuan dari inkubator, yang awalnya hanya sekedar usaha yang omsetnya hanya cukup untuk makan sekarang cukup untuk kebutuhan,” ujar Drh Rama.
Dalam menciptakan suatu bisnis perlu adanya observasi untuk penetapan target pasar. Artinya produk yang akan dikembangkan harus mampu menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
“Jika kita benar-benar ingin melakukan sesuatu, kita akan menemukan jalan. Jika tidak, kita hanya akan menemukan alasan,” pungkas Sely Novita.
Berbagai permasalahan itulah yang kemudian timbul menjadi suatu ide bisnis yang dapat menjadi potensi pasar yang besar.
“Dulunya saya merupakan karyawan swasta setelah menimbang keahlian di bidang roasting kopi dan banyaknya kebutuhan masyarakat akan kopi akhirnya mulai bisnis usaha di bidang kedai kopi yang awalnya sebelum masuk ke inkubator, setelahnya diadakan bantuan terkait transformasi bisnis bahkan hingga ke legalitas usaha”, ujar Dillon
Setelahnya pembuatan bisnis plan yang jelas untuk memaksimalkan tahap pitching atau presentasi bisnis untuk kerja sama atau pencarian investor.
“Bersyukurnya kami dapat beberapa fasilitas terkait ruang kantor yang bertempat di Gedung Inkubator hingga diadakan beberapa event yang terkait menemukan para investor hingga dana hibah kami dapat berkembang lebih baik lagi”, ungkap Ilham.
https://bpbrin.unair.ac.id/wp-content/uploads/2024/03/Header-Website-1.png6301500Gizahttps://bpbrin.unair.ac.id/wp-content/uploads/2021/10/Website.pngGiza2024-03-08 09:58:272024-03-08 09:58:27Focus Group Discussion Hilirisasi Inovasi dan kemandirian NKRI
BPBRIN mendapatkan kunjungan dari Professor Assoc Prof Zurina Kefeli dari Universitas Sains Islam Malaysia dan Prof Azlan dari Universitas Kebangsaan Malaysia sebagai bagian dari kegiatan program Adjunct Professor skema Academic Fellow Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Didampingi oleh ida wijayanti salah satu staf pengajar di Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR, Beliau diperkenalkan tentang profil BPBRIN, struktur organisasi, program kerja hingga produk-produk inovasi dan produk startup binaan dari Inkubator Bisnis/Airlangga Start Up and Innovation (ATAVI).
https://bpbrin.unair.ac.id/wp-content/uploads/2024/03/ASC-2024-1.png6301500Gizahttps://bpbrin.unair.ac.id/wp-content/uploads/2021/10/Website.pngGiza2024-03-05 05:54:092024-03-05 06:39:03Kunjungan Adjunct Professor staff inbound ke BPBRIN
Universitas Airlangga (Unair) sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia memiliki peranan penting untuk memajukan start up berbasis teknologi . UNAIR melalui Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) berupaya meningkatkan perusahaan start up berbasis teknologi di lingkungan Unair yang inovatif dan mempunyai daya saing industri dalam negeri yang kuat.
Wirausaha baru (start up) dapat berperan penting dalam perekonomian. Peran startup berbasis teknologi penting di tengah rendahnya kapasitas industri lokal yang mapan untuk mengadopsi hasil riset lembaga penelitian dalam negeri atau hasil riset perguruan tinggi. Peningkatan jumlah dan kualitas perusahaan start up berbasis teknologi dapat diakselerasikan melalui peran sinergis para stakeholder yang memiliki peran penting untuk dapat menumbuhkembangkan dan menggerakkan perekonomian Indonesia dengan cara menggiatkan dan melakukan komersialisasi teknologi hasil riset.
Hal tersebut seperti tuturan ketua BPBRIN Unair Prof. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono S.E. M.Si. “Kami mendorong mahasiswa dan alumni dalam peningkatan rangking UNAIR di tingkat dunia dengan mengadakan seleksi Start Up Bootcamp ini.”
BPBRIN melalui ATAVI (Airlangga Startup and Innovation) menyelenggarakan kegiatan seleksi Airlangga Startup Camp pada tanggal 15 -17 Februari 2024 bertempat di Airlangga Sharia & Entrepreneurship Education Center (ASEEC) Tower Kampus B UNAIR sebagai upaya tersebut. “Diharapkan seleksi ini mampu mendapatkan start up berbasis teknologi yang berkualitas dari alumni dan mahasiswa.” Sambung Nafik.
Rangkaian kegiatan ini akan dilakukan selama 3 Hari . “Peserta Airlangga Start Up Camp terdiri dari mahasiswa dan alumni di lingkungan UNAIR yang memiliki start up berbasis tekonologi.” Sambung Dr. Ari Prasetyo sekertaris BPBRIN.
Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar pameran Airlangga Education Expo (AEE) di Airlangga Convention Center selama tiga hari mulai 1-3 Februari 2024.
Pameran berlangsung dengan berbagai rangkaian acara mulai dari dialog interaktif, info session fakultas, talkshow seputar UNAIR.
AEE 2024 mengusung tema SMART journey to EXCELLENT Future dengan menyediakan beragam kegiatan, yaitu:
Information Booth.
Performance.
Golden Tiket.
Acara dibuka oleh Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., “Pada tahun akademik 2024/2025 ini UNAIR akan menerima sebanyak 9000 mahasiswa baru untuk program D3, D4 dan S1. Nantinya jika ada siswa yang berprestasi di bidang non Akademik maka berhak mendapatkan kesempatan untuk bergabung menjadi mahasiswa Universitas Airlangga, dengan melalui beberapa pertimbangan akademiknya” ujar Prof Nasih.
Prof. Nasih juga membagikan Golden Ticket bagi siswa siswi yang beruntung dan lolos kualifikasi nilai akademik di SMA nya untuk otomatis menjadi mahasiswa UNAIR.
Pada acara tersebut, setiap fakultas maupun unit berlomba-lomba menyajikan tampilan booth dengan maksimal agar menarik dan menambah refrensi siswa-siswi SMA Se-Surabaya untuk berkunjung ke booth . Salah satu peserta booth yaitu dari kami yaitu Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN).
Booth BPBRIN telah menyediakan aneka games yang seru yaitu Wheel of Gift, di booth kami juga menampilkan beberapa produk inovasi teaching industry yaitu, Diabetkol, Glukosamine, BHA, Cangkang Kapsul, Meditea, Stem Cell Pruallure-Gfx Secret, Sativa, Skinnolaser, Dentolaser, Vaksin Merah Putih dan beberapa dari tenant inkubator yaitu Lama-lama.id, Kopi Jayanira, DiBi Bronie dan Lomeal.
Selain pameran, AEE juga dimeriahkan oleh musisi nasional Coldiac yang menghibur peserta yang hadir.
Pada akhir acara booth BPBRIN menyabet juara ke-5 sebagai booth terbaik pada gelaran Airlangga Education Expo.
Sekretaris Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Dr. Ari Prasetyo, SE., M.Si., menerima kunjungan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) yang diketuai oleh Kuwata Tetsuya, pada hari Rabu, 24 Januari 2024, bertempat di ruang rapat Gedung Lembaga Ilmu Hayati, Teknik, dan Rekayasa (LIHTR) Kampus C.
Pada kunjungan ini, JICA membicarakan mengenai kerja sama antara BPBRIN dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam “Pengumpulan Data dan pengkajian terkait Science Techno Park yang ada di Universitas”
Selain pemaparan di gedung LIHTR, para rombongan JICA pun sempat meninjau lokasi semua teaching mulai dari Teaching Industry Kapsul Rumput Laut yang memproduksi cangkang kapsul rumput laut,bha dan glukosamin, Teaching Industry LIHTR yang memproduksi Excelzyme dan Inkubator Bisnis unair yang menaungi para startup bisnis.
https://bpbrin.unair.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/FGD-Glukosamin-1.png6551500Gizahttps://bpbrin.unair.ac.id/wp-content/uploads/2021/10/Website.pngGiza2024-01-24 09:30:402024-01-24 09:33:12FGD industry BHA dan glukosamine