Teaching industry dalam Mendorong Inovasi Perguruan Tinggi

Teaching industry merupakan suatu kegiatan riset, pengembangan, dan inovasi yang melembaga dengan model bisnis kolaborasi antara universitas dengan industri. Tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran dan penelitian. Universitas Airlangga (Unair) memiliki beberapa teaching industry yang dikelola oleh Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga (BPBRIN UNAIR) .

Sejalan dengan hal tersebut, BPBRIN selenggarakan Focus Group Discussion mengenai peran teaching industry dalam mendorong inovasi perguruan tinggi di ruang pleno lantai 3 Gedung Rektorat Unair (20/2).

Teaching Industry bukan “education industry”, tetapi sebagai suatu industri yang digunakan untuk proses pembelajaran.” Ujar Santosa Yudo Warsono selaku Direktur Inovasi Industri Direktorat Jendral Penguat Inovasi Kemenristekdikti .

Belum banyak Perguruan Tinggi di Indonesia yang memiliki teaching industry. Dalam diskusinya, Santoso mengatakan bahwa yang bisa dilakukan (Perguruan Tinggi, Red) adalah ‘learning by doing’ karena pada dasarnya setiap setiap universitas atau lembaga memiliki tata kelola atau tata laksana yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.

Dengan adanya teaching industry ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan produk litbang dan inovasi ke industri dunia bisnis nyata. Selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan tingkat kinerja industri melalui penggunaan keahlian penelitian dari sumber daya akademik secara efektif.

“Universitas Airlangga juga perlu meningkatkan metode kerja atau daya saing industri dengan implementasi yang efektif dari teknologi maju dan ide-ide baru,” imbuh Santosa.

Teaching industry perlu memiliki fokus bidang dan arah pengembangan strategis yang jelas, serta didukung dengan people, proses, dan infrastruktur yang memadai. “Teaching industry yang sedang kami garap akan dirancang lebih terorganisasi, kami akan merekrut SDM sesuai dengan kebutuhan dan berusaha memenuhi standar yang sudah ditetapkan,” tutup Ketua BPBRIN Unair Muhammad Nafik Hadi Ryandono. (rahartika)