Focus Group Discussion Proses Pengembangan Anti-aging Berbasis Sekret Metabolit Stem Cell

Universitas Airlangga (Unair) bersama PT Phapros mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Proses Pengembangan anti-aging Berbasis Sekret Metabolit Stem Cell di Ruang Rapat Pleno Unair (13/2). Kegiatan ini dihadiri oleh PT Phapros, Dirjen Kemenristekdikti, Kementerian Kesehatan, Badan POM (BPPOM), Rektor Unair, Warek IV Unair, Ketua Pusat Unggulan Unair, Kepala Bidang Hukum, Ketua LPBI Unair, Sekertaris LPBI Unair, Koordinator Bidang LPBI Unair,  Ketua LPI Unair, Sekertaris LPI Unair, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell, Sekertaris Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell, Rumah Sakit Unair, Rumah Sakit Dr. Soetomo, Lembaga Penyakit Tropis, Ketua BSL3, Ketua Pusat Ristek dan Pengembangan Produk Halal, Sekertaris Pusat Ristek dan Pengembangan Produk Halal.

Saat ini menghilirisasi produk yang berinovasi menjadi sebuah produk yang memiliki nilai manfaat, diproduksi secara massal dan mendorong aset kemandirian perlu peran serta dari Dirjen Inovasi Kemenristekdikti, Kementrian Kesehatan, PT Phapros, dan BPOM untuk saling bersinergi. Dalam sambutannya, Rektor Unair Mohammad Nasih menyampaikan bahwa. Anti-aging yang saat ini banyak digunakan masih dari Korea, tujuan FGD membahas produksi stem cell sebagai produk kosmetik, untuk kemandirian produk berbahan dasar obat Indonesia secara aman. “Kami harap produk serum anti-aging stem cell Unair segera launching sebelum Ramadhan,” ungkap Mohammad Nasih.

“Peranan pemerintah selain memberikan stimulasi tapi juga memberikan regulasi dan berperan sebagai fasilitator untuk melindungi produk nasional yang berinovasi,” ungkap Dirjen Penguat Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe. Ristekdikti mempunyai kewajiban untuk menghilirisasi hasil penelitian menjadi produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan institusi yang berwenang dalam hal ini Kemenkes dan BPOM. (rahartika)