Perlunya Cara Uji Klinis yang Baik (CUKB) dalam Proses Pengembangan Anti-Aging Berbasis Sekret Metabolit Stem Cell
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Proses Pengembangan Anti-Aging Berbasis Sekret Metabolit Stem Cell mendiskusikan beberapa hal yang berkaitan dengan hilirisasi dan inovasi (15/2). Salah satunya yaitu mengenai Cara Uji Klinis yang Baik (CUKB). CUKB bertujuan agar tidak ada tuntutan apa pun saat produk sudah berada di ‘pasar’. Pemapar CUKB pada kegiatan yang berlangsung di ruang rapat pleno Universitas Airlangga (Unair) tersebut yaitu Dr. Dra. L. Rizka Andalucia, Apt., M.Pharm. selaku Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Terkait dengan suatu pendaftaran obat baik herbal, tradisional, maupun suplemen harus melalui tahapan CUKB. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling berat dilalui. Obat yang diedarkan harus melalui registrasi ijin edar dan pengawasan supply market yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan dengan menjamin obat dan makanan yang beredar di pasaran aman, bermanfaat, dan bermutu.
“Peran BPOM dalam komersialisasi atau hilirisasi produk penelitian yaitu melakukan pendampingan kepada peneliti dari industri farmasi atau Perguruan Tinggi untuk melakukan pendaftaran obatnya, mulai dari input hingga output pada proses perkembangan anti-aging berbasis sekret metabolit stem cell agar sesuai dengan regulasi. Pedoman-pedoman untuk mendukung pengembangan obat baru hingga proses evaluasi yang selalu direvisi mengikuti dinamika yang berkembang,” ungkap Rizka.
Perlu adanya regulasi dan sosialisasi sehingga informasi pemenuhan dokumen dan data terlengkapi. “Pedoman obat pengembangan baru seperti sekret metabolit stem cell ini akan memerlukan pendampingan. Intinya perlu adanya komunikasi antara regulator dan pengembangan produk agar prosesnya cepat,” imbuh Rizka.
Stem cell akan menjadi harapan baru bagi perkembangan medis yang sesuai dengan revolusi industri 4.0. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama Dirjen Penguat Inovasi Kemenristekdikti, Kementrian Kesehatan, PT Paphros, dan BPOM untuk saling mendukung dan melakukan pendampingan mulai dari input maupun output proses perkembangan anti-aging ini. “Kami harap produk serum anti-aging stem cell Unair untuk segera launching sebelum Ramadhan,” tutup Rektor Unair Mohammad Nasih. (rahartika)




